Masjid Al-Aqsa, Tempat yang Diberkahi Allah SWT




Setiap kali mendengar kata ‘Yerusalem’ (Al-Quds dalam bahasa Arab), sepintas penulis membayangkan mengenai sebuah kota tua di dunia yang penuh dengan konflik dan pertikaian yang tiada berujung. Konflik yang terjadi sejak zaman Nabi Ibrahim A.S. (2,000 SM) sampai dengan hari ini, bermula karena perbedaan sejarah, keyakinan, dan perebutan wilayah oleh tiga golongan agama (Yahudi, Kristen, dan Islam). Pertikaian ini semakin buruk sejak tahun 1967, akibat okupansi yang dilakukan secara besar-besaran oleh bangsa Israel ke bagian wilayah Mesir, Syria, dan Yordania yang menewaskan begitu banyak korban jiwa khususnya warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah.
Sebaliknya, sebelum tahun 1947 yaitu tahun di mana PBB merekomendasikan pemecahan wilayah menjadi dua Negara (Yerusalem dan Palestina), umat Yahudi, Kristen, dan Islam hidup berdampingan secara harmonis dan penuh toleransi. Ini dapat dilihat dari sebuah gambar yang dipublikasikan oleh surat kabar setempat. Kota suci ini memang merupakan magnet bagi tiga pengikut agama Abrahamik utama tersebut karena kuatnya keterikatan sejarah dan keyakinan yang mereka anut.
Umat Yahudi meyakini bahwa Yerusalem merupakan kota yang dijanjikan Allah SWT kepada mereka, sedangkan umat Kristen meyakini bahwa Yerusalem merupakan tempat kelahiran Nabi Isa A.S. Kota ini tidak hanya istimewa untuk umat Yahudi dan Kristen, umat Islam pun menempatkan Yerusalem sebagai kota suci mereka karena merupakan salah satu tempat singgah Nabi Muhammad SAW ketika melakukan perjalanan rohani ‘Isra’ Mi’raj’ dan lokasi Masjid Al-Aqsa yaitu kiblat pertama umat Islam sebelum dipindah arah ke Masjid Al-Haram, Makkah.
Masjid Al-Aqsa dalam bahasa Arab berarti ‘Masjid Terjauh’ karena letaknya 2,000 km ke arah Utara dari Kota Makkah. Masjid ini merupakan tempat suci ketiga umat Islam setelah Masjid Al-Haram, Makkah dan Masjid An-Nabawi, Madinah karena merupakan bangunan kedua yang diletakkan oleh Allah SWT di muka bumi. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits:
“Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?” Beliau bersabda, “Masjid Al-Haram.” Abu Dzar bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau bersabda, “Kemudian Masjid Al-Aqsa.” Berkata Abu Mua’wiyah, “Yakni Baitul Maqdis.” Abu Dzar bertanya lagi, “Berapa lama antara keduanya?” Beliau menjawab, “Empat puluh tahun.” (H.R. Ahmad dari Abu Dzar)
Keistimewaan Masjid Al-Aqsa ini pun difirmankan Allah SWT di dalam Al-Qur’an:
“Masa suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkan tanda-tanda kekuasaan Kami, bahwasannya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (Q.S. Al Isra 17:1)
Berdasarkan ayat di atas, maka dapat dilihat bahwa Masjid Al-Aqsa merupakan tempat yang istimewa karena nama masjid tersebut diberikan langsung oleh Allah SWT dan merupakan tempat yang diberkahi-Nya. Tidak hanya karena keutamaan pahala shalat yang 500 kali lebih banyak dibandingkan masjid-masjid lainnya, namun juga merupakan tempat ziarah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadits:
“Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (Makkah), dan Masjid-ku (An-Nabawi, Madinah), dan Masjid Al-Aqsa (Yerusalem).” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah R.A.)
Masjid Al – Aqsa .
Begitu mulianya berziarah ke Masjid Al-Aqsa, sampai hampir seluruh sahabat utama Rasulullah SAW pernah berkunjung ke sana, diantaranya yaitu Umar bin Khattab, Abu Hurairah, Saad bin Abi Waqqash, Bilal bin Rabbah, Khalid bin Walid, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, umat Islam sangatlah dianjurkan untuk mengunjungi dan beribadah di masjid tersebut.
PLESIR ALAM sebagai agen tour & travel yang peduli sejarah Islam, inshaa Allah dapat membantu Anda untuk mengunjungi masjid istimewa tersebut sebagai bagian dari kegiatan ibadah dan juga pencarian hikmah (tadabbur) dengan memaknai dari mana kita berasal dan ke mana kita akan pergi. Sesuai dengan slogan kami, Travelling with Meaning. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi website kami: www.plesiralam.com. Terima kasih. Wassalam.
Penulis:
Arifa Fiqria
Sumber Sejarah:
Faried Syibli Barchia
Sumber gambar :
Wikipedia

Comments

Popular Posts